Bank Sayur
Selamat datang di Bank Sayur, ruang digital edukatif dari Sirkuloka untuk kamu yang ingin memulai gaya hidup sehat, mandiri, dan peduli lingkungan melalui urban farming.
Di sini, kami berbagi tutorial, tips, dan inspirasi berkebun sederhana yang bisa dilakukan siapa saja—di rumah, di teras sempit, atau bahkan di apartemen.
We Have One Goal
🌍 We Have One Goal: To Regrow What We Throw
Di Sirkuloka, kami percaya bahwa tidak ada yang benar-benar menjadi sampah—hanya belum dimanfaatkan.
🌱 Satu tujuan kami sederhana namun berdampak besar:
Menghidupkan kembali limbah organik menjadi berkah bagi bumi dan manusia.
Lewat kebun-kebun kecil di sudut kota, pot dari kardus di pekarangan rumah, dan tanaman hidroponik di balkon sempit, kami ingin membuktikan bahwa setiap orang bisa berkontribusi dalam:
Mewujudkan ketahanan pangan keluarga
Menurunkan volume limbah organik di lingkungan
Menyediakan sayuran sehat dan 100% organik tanpa pestisida
Mendorong produktivitas warga urban melalui berkebun mandiri
đź’š Ini bukan sekadar gerakan pertanian.
Ini adalah cara hidup yang lebih berkelanjutan, berdaya, dan peduli.
Satu kebun kecil, satu perubahan besar.
Mari tumbuh bersama di Sirkuloka.

Our Discovery
Berawal dari keresahan melihat tumpukan limbah organik yang tak dimanfaatkan, kami menemukan satu hal penting:
Bumi tidak kekurangan sumber daya, kita hanya perlu lebih bijak memanfaatkannya.
Dari dapur, pasar, hingga restoran—limbah sisa sayur dan buah menumpuk setiap hari. Di sisi lain, harga pangan makin mahal, lahan makin sempit, dan kesadaran bercocok tanam makin hilang.
Inilah titik balik kami:
Kami menemukan bahwa solusi besar bisa dimulai dari sesuatu yang kecil—yakni dari sampah yang kita hasilkan sendiri.
Dengan pendekatan ramah lingkungan, teknologi urban farming, dan kolaborasi bersama warga kota, kami memulai perjalanan untuk mengubah sampah menjadi berkah, dari limbah jadi pangan, dari pasif jadi produktif.
Our Mission
Sirkuloka hadir untuk membangun ekosistem pertanian urban yang berkelanjutan.
Misi kami bukan hanya menjual sayur—tapi menumbuhkan kesadaran, kepedulian, dan kemandirian pangan masyarakat urban dan suburban.
Kami berkomitmen untuk:
-
Mengolah limbah organik menjadi media tanam dan pupuk bernilai guna tinggi.
-
Mendorong pertanian rumah tangga melalui edukasi dan tutorial hidroponik serta daur ulang.
-
Menyediakan hasil panen berkualitas—tanpa pestisida, langsung dari kebun warga.
-
Menghubungkan petani urban, konsumen, dan mitra lokal dalam satu ekosistem aplikasi Sirkuloka.
-
Mendukung ketahanan pangan nasional melalui solusi hijau dari akar rumput.
Sirkuloka bukan sekadar aplikasi.
Ia adalah gerakan.
Gerakan menuju kota yang lebih bersih, mandiri, dan berdaya.

Grown With Love on Our Farms

Trevor D. William
Founding Farmer
Tips Berkebun dan Tutorial Pembuatan Hidroponik

1. Pilih Sayuran yang Tepat Tidak semua sayuran cocok untuk ditanam di lahan sempit. Oleh karena itu, memilih sayuran yang mudah tumbuh dalam pot atau wadah kecil adalah langkah pertama yang penting. Beberapa sayuran yang cocok untuk urban farming antara lain:
Lettuce (Selada): Tumbuh dengan baik di wadah kecil dan tidak membutuhkan banyak ruang.
Spinach (Bayam): Mudah ditanam dan cepat tumbuh.
Kailan: Sayuran hijau ini dapat tumbuh dengan baik di pot berukuran sedang.
Herbal (Seperti Basil, Mint, dan Parsley): Biasanya tumbuh subur dalam pot kecil atau rak vertikal.
Tomat Cherry: Bisa tumbuh dengan baik di pot atau keranjang gantung.
Pastikan Anda memilih varietas yang tidak membutuhkan ruang terlalu luas dan memiliki masa pertumbuhan yang relatif cepat.
2. Gunakan Wadah yang Tepat Karena lahan terbatas, wadah yang digunakan untuk menanam sangat penting. Pilih wadah yang memiliki saluran drainase untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan akar tanaman membusuk. Beberapa opsi wadah yang cocok antara lain:
Pot Plastik atau Tanah: Wadah ini mudah ditemukan dan cukup ringan untuk dipindahkan.
Wadah Vertikal: Rak atau wadah vertikal sangat cocok untuk menanam sayuran di ruang sempit. Anda bisa menggunakan rak buku yang dimodifikasi atau sistem hidroponik vertikal.
Keranjang Gantung: Ideal untuk tanaman seperti tomat cherry, stroberi, atau tanaman herbal yang tidak memerlukan banyak ruang.
Pastikan wadah yang digunakan cukup dalam agar akar tanaman bisa tumbuh dengan baik.
3. Pemilihan Media Tanam yang Tepat Media tanam yang baik akan membantu tanaman tumbuh dengan optimal. Campuran tanah yang gembur, kaya akan nutrisi, dan dapat mengalirkan air dengan baik adalah pilihan terbaik. Anda bisa menggunakan campuran tanah kompos dan sekam bakar untuk mendapatkan keseimbangan yang baik. Selain itu, pastikan tanah tetap lembap, tetapi tidak tergenang air.
Jika Anda menggunakan sistem hidroponik, pilih media tanam seperti rock wool atau cocopeat yang cocok untuk sistem ini.
4. Perhatikan Pencahayaan Tanaman membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Di lahan sempit, pastikan tanaman mendapatkan cukup cahaya matahari, terutama tanaman yang memerlukan sinar matahari langsung seperti tomat atau cabai. Letakkan pot atau wadah di tempat yang terkena sinar matahari selama setidaknya 4-6 jam sehari.
Jika tempat Anda minim cahaya, pertimbangkan untuk menggunakan lampu tumbuh (grow light) untuk memberi pencahayaan tambahan.
5. Penyiraman yang Tepat Penyiraman yang baik adalah kunci keberhasilan urban farming. Tanaman di lahan sempit, khususnya yang ditanam di pot, cenderung lebih cepat kering karena volume tanahnya yang lebih kecil. Periksa kelembapan tanah secara teratur, dan pastikan untuk menyiram tanaman saat tanah terasa kering. Namun, hindari penyiraman yang berlebihan agar akar tanaman tidak tergenang air.
Jika Anda sering sibuk, bisa mencoba menggunakan sistem irigasi tetes sederhana atau menggunakan self-watering pot yang dapat mengatur penyiraman dengan lebih efisien.
6. Pemupukan Rutin Tanaman di pot membutuhkan nutrisi tambahan, karena tanah di dalam pot cepat kehabisan unsur hara. Gunakan pupuk organik atau pupuk cair yang kaya akan unsur nitrogen, fosfor, dan kalium untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Pupuk kompos atau pupuk kandang bisa menjadi pilihan yang ramah lingkungan dan efektif.
Lakukan pemupukan setiap 2-3 minggu, atau sesuai dengan petunjuk pada kemasan pupuk yang digunakan.
7. Perawatan dan Pengendalian Hama Hama seperti kutu daun, ulat, atau jamur bisa menjadi masalah di pertanian perkotaan. Untuk mengatasi ini, lakukan pemeriksaan secara rutin pada tanaman Anda. Gunakan pestisida alami seperti neem oil atau campuran sabun dan air untuk mengusir hama tanpa merusak tanaman.
Selain itu, pastikan tanaman mendapatkan cukup udara dan tidak terlalu padat untuk menghindari penyakit yang disebabkan oleh kelembapan berlebih.
8. Pertimbangkan Teknik Hidroponik Jika Anda benar-benar terbatas pada ruang, hidroponik bisa menjadi solusi terbaik. Sistem hidroponik memungkinkan Anda untuk menanam sayuran tanpa tanah, menggunakan larutan nutrisi yang kaya mineral untuk memberi makan tanaman. Teknik ini sangat ideal untuk lahan sempit karena tanaman dapat tumbuh secara vertikal atau dalam wadah kecil. Meskipun membutuhkan sedikit investasi awal untuk peralatan hidroponik, hasil yang didapat bisa sangat memuaskan.
9. Manfaatkan Teknologi Berbagai aplikasi dan perangkat IoT (Internet of Things) kini hadir untuk membantu para urban farmer. Beberapa aplikasi dapat membantu Anda memantau kondisi tanaman, kelembapan tanah, dan bahkan suhu di sekitar tanaman. Teknologi ini memungkinkan Anda untuk merawat tanaman dengan lebih efisien meskipun tinggal di kota yang padat.
10. Mulailah dengan Skala Kecil Untuk pemula, jangan terburu-buru menanam terlalu banyak tanaman sekaligus. Mulailah dengan beberapa jenis sayuran yang mudah tumbuh dan lakukan eksperimen dengan satu atau dua wadah. Setelah Anda merasa nyaman dan terbiasa merawat tanaman, Anda bisa memperbesar skala kebun urban Anda.
Kesimpulan Urban farming di lahan sempit bukanlah hal yang sulit jika Anda tahu caranya. Dengan memilih sayuran yang tepat, menggunakan wadah yang sesuai, serta merawat tanaman dengan baik, Anda bisa menikmati hasil panen segar meski tinggal di lingkungan perkotaan yang terbatas. Tidak hanya menambah kualitas hidup, berkebun di lahan sempit juga dapat memberikan kepuasan tersendiri, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan pangan yang dibeli di pasar.
Mulailah dengan langkah-langkah kecil, dan nikmati keindahan serta manfaat dari urban farming!